Kamis, 25 Maret 2010

Terakhir...

Baru juga seumur jagung, tapi saya akhirnya memutuskan untuk pindah ke wordpress saja...

Jadi, mungkin ini postingan terkahir saya. Saya pindah ke ismailsunni.wordpress.com

Semoga ketemu di sana...

Gule-gule...

Rabu, 24 Maret 2010

Akhirnya, Inter Milan Menjauh Lagi....

Setelah mengalami beberapa giornata yang buruk, dan bahkan hampir dikudeta AC Milan, akhirnya tadi malam menjauh lagi. Dengan kemenangan 3-0 atas Livorno, sementara AC Milan tumbang 1-0 di tangan Parma, Inter sekarang berjarak 4 poin dari Milan maupun AS Roma yang tadi malam juga menang atas Bologna 2-0. Roma sendiri berhasil mengkudeta Milan dari posisi nomer 2 dengan keunggulan selisih gol.

Kembali ke Inter Milan, dari 3 gol yang diceploskan ke gawang Rubinho, 2 diantaranya dihasilkan oleh Samuel Eto'o dan satu lagi oleh Maicon. Di pertandingan ini, Eto'o mencetak gol ke dua Inter dengan salto. Berikut highlight yang saya peroleh dari YouTube. Misalnya tidak keluar, langsung ke TKP saja.


Hasil lengkap dari Serie A Italia giornata 30 :
Atalanta 3-1 Cagliari
Bari 2-1 Sampdoria
Bologna 0-2 AS Roma
Catania 1-0 Fiorentina
Genoa 2-2 Palermo
Inter Milan 3-0 Livorno
Lazio 2-0 Siena
Parma 1-0 AC Milan
Udinese 0-0 Chievo

Untuk pertandingan Juventus melawan Napoli belum dilaksanakan.
P.S. : Dengan hasil ini, saya cukup senang... :-) Sebelum big match melawan AS Roma, akhir pekan ini

Sumber : dari berbagai sumber.

Senin, 22 Maret 2010

Mengenang UN

Sekarang anak SMA kelas 3 sedang mengikuti tradisi tahunan, mengikuti ujian UN. Termasuk adik saya. Semoga semua orang dapat hasil yang sesuai dan pas.

Ngomong-ngomong soal UN, saya jadi teringat saat dulu saya mengikuti Ujian Nasional SMA. Ada beberapa hal yang masih nempel di ingatan saya. Berikut hal-hal berikut :

  1. Menjelang UN, semua oknum di sekolah saya mendadak jadi baik. Tidak ada lagi kekerasan mental. Mungkin memang bertujuan agar tidak memperkeruh mental beberapa anak. Tapi, banyak juga yang memang baik. Special Thanks untuk Pak Wiji, Bu Dini, Pak Rifat, Bu Reni, pak Haris, guru-guru dewa yang lain, para pembina dan adik-adik kelas, serta mbak dapur.
  2. Ada hobi baru, setiap latian Ujian Nasional (try out internal) disediakan banyak makanan. Mulai dari gorengan, susu, dan kue-kue. Kalau begini, saya mau tiap hari Ujian Nasional. Kan lumayan tuh. Gak usah belajar pula. Dan, makanan di dapur juga menjadi wow... Dapat lisensi khusus untuk makan duluan pula. Matap jaya lah.
  3. Hampir semua peserta UN mendadak alim. Misal saja sholat tahajjud, sholat dhuha, dan puasa sunnah. Kejadian ini berlanjut sampai masa-masa penerimaan mahasiswa baru. Yah, minimal pernah jadi alim lah. Tapi ada juga yang memang dari dasarnya alim.
  4. Meminta doa pada seluruh civitas akademik di sekolah. Bahkan, kita bikin spanduk buat ditandatangani semua anak. Dan, ada yang mau beli itu spanduk. Ckckck...
  5. Puasa Bola. Jadi, kayaknya dulu saya melakukan puasa dari bermain bola selama masa UN. Susah juga. Mengingat di sekolah kultur sepakbolanya tinggi. Wow.
  6. Yang paling konyol. Saya ketiduran saat UN Bahasa Inggris. Kronologinya; jadi di asrama sekolah saya itu, ada tradisi untuk tidur rame-rame saat mau UN. Kita bawa semua kasur ke depan tivi. Gak semua sih, hanya yang berminat saja, termasuk saya. Malamnya, ada nonton film di tivi, biasalah. Terus, dini haria ada Liga Champions, kalo gak salah MU vs Milan. Nah, ternyata ada efeknya. Paginya itu, selain bangun kesiangan, mandi di kamar pembina, saya juga ketiduran pas tes Bahasa Inggris, pas materi listening pula. Dan, akhirnya tersilang indah. Soalnya gak bisa minta diulangi.  Wew. Untung masih lulus. Hahahahaha...
  7. Sebenarnya masih banyak, tapi ya beberapa terkena masalah copyright, jadi gak usah dimasukin saja.

Begitulah pengalaman UN pertama saya, dan terkahir tentu saja. Semoga yang ikut UN mendapat hasil yang sesuai, jangan mencontek, jangan memberi contekan, banyak berdoa, dan jangan tidur saat ujian.

PS :
Rule #3 :
Jangan nonton bola saat ujian, walau udah jago.

Minggu, 21 Maret 2010

Sedotan...

Fyi : Sekadar informasi, postingan ini saya tulis saat mulai buntu mengerjakan tugas yang deadline nya 1 minggu lagi.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Jumat, 19 Maret 2009, saya telah terhujankan. Maksudnya, kehujanan. Hal ini terjadi pasca makan-makan dengan mentor, Kak Cecep di D'Cost. Saat balik, jalan-jalan udah seperti kali alias sungai. banjir. Akhirnya, dengan sedikit menggunakan otak mahasiswa, kami berhasil menggunakan Jigsaw untuk mencari rute paling aman menuju kos masing-masing.

Well... karena kehujanan dan kedinginan, saya akhirnya beli segelas jeruk hangat di depan asrama.  Setelah menyeruput sedikit, saya melakukan hal-hal standar pasca kehujanan. Misal, ganti baju, menghidupkan TV, ngobrol, mengeringka rambut, mandi, dan belajar (yang ini hoax). Tapi, tanpa disangka-sangka, ternyata, gelas jeruk tadi telah terjamah oleh puluhan semut yang ternyata tahu, kalau itu manis.
bintik-bintik kecil di atas yang menempel di gelas merupakan semut-semut yang terindikasi jeruk-aholic.
Untung saja, ada si sedotan, liat gambar berikut :


di permukaan si Jeruk Panas ini ternyata juga sudah terjamah. Tapi, si Sedotan menyelesaikan semua masalah.
Begini method-nya :
1. Berdirikan si Sedotan (entah bagaimana caranya, yang penting berdiri)
2. Pastikan si Ujung Sedotan tidak menempel di dasar gelas (Opsional). Terserah sih, tapi kalau mau menyedot ampas, bolehlah
3. Silahkan ejek para semut, sembari menghabiskan si Jeruk Panas.

Gak penting ya? Mungkin... Tapi, jujur, sebelum saya menemukan fungsi sedotan di atas, sedotan tidak cocok untuk minuman panas, siapa tahu meleleh...

Rule #3 :
Jangan buang sedotan sembarangan

Kamis, 11 Maret 2010

Klepon, c'รจ qualcosa di sorprendente nella Esso

Ini juga hanya sekedar berbagi...

Pada hari Minggu kemaren, saya makan siang seperti biasa di warung makan sekitar tempat tinggal saya. Tidak ada yang istimewa. Mungkin hanya agak gak sreg melihat sisa makanan yang disisa oleh salah seorang pembeli. Seperti ini :
Harusnya itu ya kayak gini :
Nah, ada yang lebih penting ini, yaitu

itu adalah sepanci klepon yang sedang dalam proses pembuatan.... 

nah, kalo yang ini saat masih "raw:, alias belum dicemplungin ke panci panas seperti gambar sebelumnya

itu yang sudah jadi dan terhidang di etalase warungnya...

itu gambar bapaknya, sang penjual klepon, udah agak tua sih...
terus, temen saya beli, dan saya minta, soalnya gak bawa duit,  nah di bawah ini salah satu wujudnya :

itu udah kegigit, terlihat eksotis, kenyal di luar, gurih pula, tapi mengejutkan di dalam

ternyata ada manis-manisnya juga, itu adalah semacam bubuk koya buat soto. Ini bukan properti default, hanya gara-gara temen saya minta.

Nah, itu sekedar mengingat masa kecil, di Bantul. Dulu doyan banget makan klepon, tapi semenjak SMA pisah dari orang tua, dan jarang balik ke rumah terus dilanjutkan ke Bandung, makin jarang saja.

Kalau ada yang pengen mencoba atau nostalgia, bisa langsung ke TKP. Di jalan Cisitu lama. Pertigaan Indomaret, belok kanan. Tar ada di kanan jalan. Kalau beli juga jangan siang-siang, takut habis.

Kalau mau bikin, cek ke sini saja
Tapi jangan dicari di peta, tar jadi kayak gini
Info-info lain, cek saja di klepon.co.id

Ok, ini hanya berbagi saja...

Note : judul di atas adalah bahasa italia, cek saja di sini

Kamis, 04 Maret 2010

Antara Kepribadian, Tanda Tangan, Yahoo Messenger, dan Dokter Jiwa

GILA !!!

Langsung saja. Gini ceritanya. Kemarin, saat saya ngobrol dengan salah satu teman SMA saya yang kuliah di jurusan kedokteran di salah satu perguruan tinggi terkemuka di semarang via YAHOO MESSENGER sebut saja YM. Pas ngobrol, dia bilang mau menebak kepribadian saya. Soalnya, pas YM-an, saya sedang suntuk dan sedikit bercerita tentang masalah-masalah saya, curcol lah intinya...
Nah, si temen saya itu, atau sebut saja Adit, mau menebak kepribadian yang ada dalam jasad saya. Metodenya, via TANDA TANGAN. Karena YM sangat mendewa, maka hal ini bisa dilakukan secara online, pake IMvironments yang ada crayon-nya, (gak penting bagian ini). Selanjutnya, hasil yang saya peroleh adalah :
- bukan orang yang PD
- selalu mencoba melakukan hal sendirian dan kadang tidak merasa butuh orang lain, padahal butuh
- pengen diperhatikan
- pengen eksis
- paling males kalau di forum gak dianggep
- semangat stabil, jarang ada yang bikin semangat atau kendor
- gak gampang puas, gak terima apa yang didapet
- bla...bla..bla... (bagian ini terlalu panjang)
- tiap beda komunitas, beda Sunni (kepribadian ganda kah?)

Gak semua tebakan bener dan sesuai dengan apa yang saya rasakan. Tapi gak semuanya salah. Jadinya, silahkan tebak, mana aja yang bener, dan mana aja yang meleset. Makanya, saya berani pasang di blog ini. Selanjutnya, ini ada solusi yang ditawarkan buat saya.

Saran dari Adit :
- tingkatkan sosialisasi
- ke DOKTER JIWA

What ? Masak saya musti ke dokter jiwa ? Mahal tahu...
Tapi, kalo ada yang free bolehlah... Dengan berbagai syarat tapi.

P.S. : thanks to "Adit" for the advices

Minggu, 28 Februari 2010

Suatu hari di Cibaduyut...

Sebenarnya, ini hanya sekadar ungkapan perasaan saya saja, tentang kejadian atau semacam experience yang saya dapatkan.

Begini...

Hari Minggu, kemarin, saya beserta 3 orang teman saya berangkat ke Cibaduyut, yang konon pusat sepatu murah di seantero Bandung. Mengingat akan kondisi sepatu saya yang sudah sakaratul maut, saya memutuskan untuk membeli yang baru, sendiri. Ini adalah pengalaman saya dalam hal beli-membeli peralatan tubuh. Soalnya, selama ini, hampir baju, celana, sepatu, dan lain-lain, adalah pemberian orang lain, entah itu dari Ibu saya, kakak saya, teman saya, panitia, atau apalah. Yang jelas, saya belum pernah memilih hal-hal semacam itu sendiri. Apalagi membelinya. Beu...

Bukan tidak punya budget buat beli, namun, saya hanya merasa malas atau merasa tidak pandai memilih hal-hal seperti itu. Takut tidak cocok atau apalah. Apalagi kalau disuruh tawar-menawar dan keliling mall atau FO hanya untuk mempertahankan uang 5000. Menurut saya nih, mending kita langsung beli dengan selisih 5.000 dan bisa mempergunakan waktu untuk hal-hal lain daripada ngotot nyari, debat dengan penjual, capek, dan bla, bla, bla... hanya untuk dapet harga lebih murah 5.000.

Ah, itu hanya di dunia khayal saya saja. Dan, akhirnya, saat itu tiba juga. Saat ke Cibaduyut itulah, debut saya dalam hal seperti ini. Dan, hasilnya....
...
...
...
...
...
...
dapet sepatu yang semula ditawarkan 150.000 jadi 90.000. Apa ini sukses ? Tidak juga, gagal mungkin. Harusnya, secara teori dan empiris, saya bisa dapatkan sepatu made ini Cibaduyut itu dengan harga jauh lebih murah, misal 60.000. Wew...

Berikut beberapa kesalahan saya :

  1. Tawaran pertama hanya separo harga awal.
    Konon, kita sebaiknya menawar dengan harga di bawah separo harga awal. Kenapa saya memulai dengan separo harga ? Soalnya, di daerah asal saya, Bantul, Yogyakarta, separo harga itu sudah tega. Ternyata, di sini lebih tega penjualnya untuk me-mark up harga.
  2. Menaikkan harga tawaran terlalu cepat.
    Kesalahan saya yang lain, menurut teman saya, harusnya naiknya bertahap, misal dari 70 ribu, ke 75 ribu dulu, jangan langsung 80 ribu.
  3. Terburu-buru
    Ini merupakan sifat buruk saya, ingin semuanya segera selesai. Apalagi diperparah dengan kecepatan bicara melebihi kecepatan berfikir. Aduh... Ini hal yang ditunggu para penjual. Sekali tawaran kita menyentuh level aman bagi mereka, langsung kita di-teror atau apalah istilahnya. Aduh...

Tapi, apa boleh buat. Kedelai sudah menjadi tempe. Akhirnya, saya perlu membayar 30ribuan hanya demi mendapat privat pelajaran "menawar". Karena saya sudah ikut privat, maka di sini saya berbagi. Daripada Anda-anda sekalian membayar juga, mending buat beli Coklat Monggo.

Rule # 1 :
Jika tidak bisa menawar (lemah), carilah istri yang jago membanting harga.

Oh iya, di salah satu toko sepatu, ada yang unik atau lebih tepat disebut aneh, mungkin juga tolol.

Bayangkan saja, ada toko sepatu di situ yang mempunya ekskalator, tangga berjalan. Tapi, HANYA ADA SATU. Dan tidak ada alat bantu turun dari lantai dua misal lift atau tangga tak berjalan. Kalau si ekskalatornya jomblo, gimana bisa turun ?. Dan, solusi mereka adalah, MEMATIKAN TANGGA BERJALAN tersebut. Agak aneh juga waktu naiknya. Berikut foto si Ekskalator Jomblo tersebut. :


Rule # 2 :
Jika ingin memasang ekskalator, siapkan dana, tempat, dan otak untuk memasang 2 (DUA) BUAH ekskalator yang sepasang, atau Anda harus mematikannya.