Minggu, 21 Maret 2010

Sedotan...

Fyi : Sekadar informasi, postingan ini saya tulis saat mulai buntu mengerjakan tugas yang deadline nya 1 minggu lagi.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Jumat, 19 Maret 2009, saya telah terhujankan. Maksudnya, kehujanan. Hal ini terjadi pasca makan-makan dengan mentor, Kak Cecep di D'Cost. Saat balik, jalan-jalan udah seperti kali alias sungai. banjir. Akhirnya, dengan sedikit menggunakan otak mahasiswa, kami berhasil menggunakan Jigsaw untuk mencari rute paling aman menuju kos masing-masing.

Well... karena kehujanan dan kedinginan, saya akhirnya beli segelas jeruk hangat di depan asrama.  Setelah menyeruput sedikit, saya melakukan hal-hal standar pasca kehujanan. Misal, ganti baju, menghidupkan TV, ngobrol, mengeringka rambut, mandi, dan belajar (yang ini hoax). Tapi, tanpa disangka-sangka, ternyata, gelas jeruk tadi telah terjamah oleh puluhan semut yang ternyata tahu, kalau itu manis.
bintik-bintik kecil di atas yang menempel di gelas merupakan semut-semut yang terindikasi jeruk-aholic.
Untung saja, ada si sedotan, liat gambar berikut :


di permukaan si Jeruk Panas ini ternyata juga sudah terjamah. Tapi, si Sedotan menyelesaikan semua masalah.
Begini method-nya :
1. Berdirikan si Sedotan (entah bagaimana caranya, yang penting berdiri)
2. Pastikan si Ujung Sedotan tidak menempel di dasar gelas (Opsional). Terserah sih, tapi kalau mau menyedot ampas, bolehlah
3. Silahkan ejek para semut, sembari menghabiskan si Jeruk Panas.

Gak penting ya? Mungkin... Tapi, jujur, sebelum saya menemukan fungsi sedotan di atas, sedotan tidak cocok untuk minuman panas, siapa tahu meleleh...

Rule #3 :
Jangan buang sedotan sembarangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar